Karena mereka, anak-anak bangsa terlahir cerdas. Dan karena mereka juga, tertanam ilmu pendidikan, adab, serta terampil dalam skillnya.
Kendati sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat, namun tidak semua guru mendapatkan yang namanya “kesejahteraan”.
Masih banyak guru yang tak mendapatkan upah semestinya. Khususnya guru yang mengabdi di tempat-tempat terpencil.
Padahal, jam kerja mereka dengan guru di Kota sama, bahkan ada yang sampai harus menambah jam mengajar karena minimnya tenaga pendidik.
Dan nasib ini pula yang diterima guru bahasa Arab di sebuah sekolah SMP di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Dia adalah Nasrullah.
Nasrullah hanya mendapat bayaran sebesar Rp 144 ribu dalam satu bulan, atau hanya dibayar Rp 6 ribu per jam.
Terharunya, meski upah yang diterima tidak sebanding dengan peluh dan rasa lelahnya, namun Nasrullah mengaku bersyukur dan ikhlas menjalani profesinya.
“Saya mengajar di beberapa tempat dan semuanya gajinya segitu (Rp 6 ribu per mengajar). Namun saya bukan dari nilainya, tapi untuk kecerdasan anak-anak. Saya mengajar ikhlas, kalau tidak dibayar juga tidak masalah,” ucapnya, dilansir Tribunnews.com.
Bahkan Nasrullah bukan hanya mendedikasikan dirinya untuk murid sekolah umum, tapi dia juga membangun rumah Tahfiz dengan uang pribadi.
“Awalnya kami dulu di Kabupaten Kaur di Provinsi Bengkulu. Di sana juga mengajar madrasah tapi karena orangtua udah pensiun dan meminta untuk balik ke Asahan makanya kami kembali dan membangun rumah Tahfiz,” jelas dia.
Sedikitnya, ada 12 santri yang memperdalam ilmu agama di rumah Tahfiz Nasrullah.
“Kalau sekolah, mereka bersekolah di tempat saya ngajar, namun untuk memperdalam ilmu agama, orangtua mereka mempercayakan ke sekolah Tahfiz kami,” tuturnya.
Viral Karena Istri
Mencuatnya gaji Nasrullah ini karena postingan istrinya Dini, di akun TikTok, pada Minggu (6/6/2021) lalu.
Dimana ia mengunggah momen disaat dirinya membuka amlop gaji suami, dan terlihat beberapa lembar uang pecahan lima ribu rupiah, dua ribu rupiah, dan satu lembar pecahan seratus ribu rupiah.
“Karena nggak menyangka masih ada gaji guru segitu, pas saya lihat di komentar, ternyata ada yang hanya digaji Rp 2.500 per sekali mengajar,” tutur Dini.
Dini sendiri baru mengetahui gaji suaminya pada bulan kedua.
“Gaji pertama saya tidak tahu, saya baru tahu itu,” ucap dia.
Dini juga tidak menyangka jika video yang diunggahnya akan ramai hingga viral seperti sekarang. Sebab tujuannya memposting itu semata-mata sebagai bentuk syukur, bukan untuk menyinggung pihak manapun.
“Saya tidak menyangka kalau video itu bisa viral, padahal video tersebut dibuat bukan untuk diviralkan.”
“Siapalah saya, saya membuat itu hanya sebagai bentuk rasa syukur atas pendapatan suami saya,” ucap Dini.