Jangan Buat Orang Tua Bersedih di Alam Kubur, Segera Hindarilah Perbuatan Keji Ini Sebelum Terlambat!

Seorang anak yang sholeh tentu menginginkan dapat berbakti kepada kedua orangtuanya tidak terbatas. Bahkan dalam sejumlah riwayat menyebutkan bahwa berbuat baik atau berbakti kepada orang tua jauh lebih sulit dilakukan ketika mereka telah meninggal.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai bentuk bakti kepada orang tua yang telah meninggal seperti mendoakan mereka, bergaul dengan kerabat orang tua, beramal sholeh dan yang lainnya. Dari Malik bin rabi'ah Saidi rodhiyallohu Anhu beliau menceritakan ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Tiba-tiba datang seorang dari bani Salamah orang ini bertanya, "wahai Rasulullah Apakah masih ada cara Bagiku Untuk berbakti kepada orang tuaku setelah mereka meninggal?". Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, "menshalatkan mereka, memohonkan ampun untuk mereka, memenuhi janji mereka setelah mereka meninggal, menyambung silaturahmi yang terjalin sebab keberadaan mereka." (HR Ahmad).

Disamping itu ada juga larangan yang hendaknya dihindari oleh seorang anak saat orangtuanya telah meninggal dunia. Jika hal itu dilakukan maka akan membuat orangtuanya merasakan kesedihan di alam kubur dan di akhirat nanti.

Dalam buku yang berjudul Al ward karangan Dr Umar Abdul Kahfi menyebutkan sebuah kisah, "aku melihat Ayahku tersenyum didalam mimpiku Beliau berkata, 'Semoga Allah subhanahuwata'ala memuliakanmu dengan kebaikan, engkau telah memuliakanku diantara para penghuni kubur."

Dalam keadaan yang berbeda ia berkata, "tatkala aku terjerumus dalam perbuatan buruk aku melihat Ayahku menggigit jari jemarinya, beliau bertutur "engkau telah membuatku sedih anakku. Jangan kau ulangi lagi karena aku tidak berani bertemu dengan para penghuni kubur lainnya lantaran rasa malu."

Oleh karena itu jika tidak ingin mempermalukan orang tua di alam kubur sana, berbuatlah hal yang baik yang mendatangkan pahala serta hindarilah perbuatan yang sia-sia ataupun perbuatan dosa. Jika sudah terlanjur berbuat dosa ,aka segeralah bertaubat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Kemudian berjanjilah untuk tidak melakukan perbuatan dosa kembali dan tutuplah perbuatan dosa itu dengan amalan-amalan kebaikan. Suatu hari Abdullah bin Zaid seorang perawi masyhur yang banyak, meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik yang bermimpi melihat semua kuburan terbuka dan semua penghuninya keluar.

Masing-masing dari mereka dilihatnya membawa nampan yang berisi cahaya, lalu ia melihat seorang laki-laki keluar dengan tangan hampa wajahnya memelas dan ia tidak membawa apapun ditangannya. Melihat kejadian itu Abdullah bin Zaid heran kemudian bertanya.

"Assalamualaikum wahai penghuni kubur, apa yang telah terjadi padamu? mengapa kamu tidak membuat nampak yang bercahaya seperti mereka? Mayat itu menjawab, "Waalaikumsalam mereka semua memiliki anak dan keluarga yang selalu mendoakan dan bersedekah atas nama mereka."

Nampan yang bercahaya itu merupakan pahala doa-doa dan sedekah yang mereka kirimkan. Sementara aku walaupun aku memiliki anak namun anakku tidak pernah mendoakanku apalagi bersedekah untukku. Oleh karena itu aku tidak mempunyai cahaya dan itu membuatku malu pada teman-temanku."

Abdullah bin Zaid terbangun, ia segera bergegas untuk menemui anak dari mayat penghuni kubur tersebut dan menceritakan apa yang telah terjadi dengan orangtuanya setelah Abdullah bin Zaid menyelesaikan cerita dalam mimpinya dan menasehatinya.

Maka berkatalah anak itu, "Terima kasih wahai Syekh atas nasehatmu, mulai saat ini aku akan bertaubat dan tidak akan mengulangi perbuatan ku dulu." Sejak peristiwa itu anak yang telah beranjak dewasa itu selalu berdoa dan bersedekah untuk orangtuanya.

Beberapa tahun kemudian Abdullah bin Zaid bermimpi dengan hal yang sama. Akan tetapi dia melihat laki-laki yang tiada membawa nampan kini telah membawanya bahkan cahayanya melebihi yang lainnya.

Mayat tersebut berkata, "Wahai Abdullah bin Zaid Semoga Allah membalas kebaikanmu karena nasehatmu anakku pun selamat dari raga dan aku tidak malu lagi terhadap tetanggaku berkat doa dan sedekah yang selalu dikirimkan anakku kepadaku."

Itulah penjelasan mengenai hal yang dapat membuat orang tua bersedih di alam kuburnya. Semoga i dapat menambah wawasan baru bagi kita agar dapat berbakti kepada orang tua baik ketika ia masih hidup maupun ketika ia sudah meninggal dunia.

LihatTutupKomentar