Kisah Ustaz Tarsyd, Dulu Difitnah Jual Bakso Babi, Kini Dagangannya Malah Laris


Ternyata ada seseorang mahasiswa S2 yang mengaku telah melakukan penelitian di lab, dan menemukan kandungan diduga daging babi pada dagangan mereka.

Tarsyd dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, namun ia tidak ditahan hanya dijadikan terlapor, karena pihak kepolisian menunggu hasil uji lab terbaru dari sampel yang baru saja diambil saat penangkapan.

Ia merasa terpukul dengan kejadian tersebut, dampak sosial sangat dirasakan oleh Tarsyd, istrinya dan anak-anaknya.

Bahkan salah satu anaknya sempat berfikiran untuk berhenti dari sekolah karena merasa malu.

Uji lab dilakukan selama 12 hari pasca penangkapan tersebut, di hari ke 11 Yuli, istri Tarsyd mendapatkan telepon dari kepolisian.

Harap-harap cemas ia mengangkat telepon tersebut, terdengar suara dari seorang polisi, mengatakan

"Silahkan ibu datang ke Polda dengan membawa dagangannya, bapak Kapolda borong semua dagangannya"

Perasaan senang campur haru keduanya rasakan, Tarsyd mulai merasa lega, karena ini artinya hasil uji lab negatif mengandung daging babi.

Uji lab dilakukan untuk mengetahui kandungan daging babi pada dagangan Tarsyd dilakukan tiga kali di tempat berbeda, di BPOM Jambi, Bogor, dan Padang dan semua menunjukan hasil negatif.

Setelah hasilnya diumumkan oleh kepolisian bahwa dagangannya negatif daging babi, ia sudah mulai berjualan lagi di Unja.

Hari pertama dagang di Unja setelah kejadian tersebut di luar dugaan dagangannya sangat populer, pembelinya bahkan meningkat dari waktu sebelum ada kejadian.

Namun beberapa hari setelahnya pihak kampus tidak memperbolehkan dirinya untuk berdagang di lokasi kampus, karena kejadian yang pernah menimpanya.

Akhirnya Tarsyd menyewa sebuah ruko kecil di dekat lokasi kampus Unja di Mendalo Darat, mereka mencoba bangkit kembali berdagang bakso.

Langganan yang dahulu sempat khawatir karena isu menjual bakso daging babi saat ini mulai datang kembali dan menyebutnya sebagai "bakso viral."

Dengan adanya kejadian tersebut membuat dagangannya semakin populer, saat ini ia telah menyewa ruko yang lebih besar, dengan dagangan yang kebih banyak.

Ia mengakui hikmah dari kejadian tersebut, baksonya menjadi populer, bahkan saat ini pendapatannya bisa tiga kali lipat dari saat masih berjualan di Unja.

Ia menyadari kejadian tersebut adalah ujian bagi dirinya untuk bisa naik kelas, dan bisa dilihat saat ini ia lulus dalam ujian tersebut, bangkit dari keterpurukan dan menjadi lebih besar.

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Kisah Pedagang Bakso Viral di Jambi, Dulu Difitnah Jual Bakso Babi, Kini Penghasilan Berlipat-lipat

 
LihatTutupKomentar