Situasi Makin Mencekam Warga Sampai Kejar Pesawat, Af-gha-nistan Memohon Bantuan Ke 60 Negara

Pemerintah Afghanistan telah memohon kepada negara-negara Eropa untuk tidak mendeportasi paksa para pekerja migrannya selama tiga bulan ke depan karena meningkatnya kekerasan Taliban.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (10/7), Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan saat ini terjadi peningkatan kekerasan oleh Taliban yang memperburuk situasi pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada aspek ekonomi dan sosial.

"(Situasi ini) menciptakan kekhawatiran dan tantangan bagi rakyat, pengungsi, dan pemulangan Afghanistan," kata kementerian, seperti dikutip AFP.

"Keputusan pemerintah menekan bahwa negara tuan rumah harus menahan diri dari mendeportasi paksa pengungsi Afghanistan.. selama tiga bulan ke depan," tambah kementerian.

Menurut badan pengungsi PBB, UNHCR, terdapat hampir 2,5 juta pengungsi Afghanistan yang terdaftar pada 2018, menjadi populasi pengungsi terbesar kedua di dunia.

Sebagian besar berada di negara tetangga Pakistan, diikuti oleh Iran, dan Eropa.

Warga Afghanistan merupakan bagian yang cukup besar dari pencari suaka di Uni Eropa. Tahun lalu terdapat 44.190 aplikasi dari total 416.600.

Bulan lalu, Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan Eropa harus bersiap untuk arus masuk baru migran dari Afghanistan setelah pasukan asing meninggalkan negara itu.

Tahun ini, beberapa negara Uni Eropa setuju untuk menawarkan suaka kepada warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing dan menghadapi risiko serangan balasan dari Taliban

LihatTutupKomentar